Selama 12 tahun dia memimpin perusahaan jasa teknologi informasi (TI). Dia membuatkan peranti lunak, aplikasi dan permainan untuk siapa saja yang meminta. Dia membuatkan produk TI untuk orang lain. Lalu, dia membuat aplikasi produk sendiri. Setelah melihat tren pasar, dia memutuskan membuat aplikasi fotografi karena kamera sudah menjadi bagian dari telepon seluler (ponsel). Dia melihat sinergi ponsel dan kamera tak terelakan.
Setelah ngobrol dengan tujuh temannya yang juga bergerak di bidang TI, yakni Sandy Colondam, Revie Pitono, Vinsen Mego, Yogi, Roberto, Christian dan Nico dia lalu membuat aplikasi PicMix.
Dalam dua bulan, PicMix menggaet sejuta pengguna di dunia. "ini membuat kami terkejut. Angka satu juta pengguna itu bukan hanya dari Indonesia," lanjutnya.
Kelebihan PicMix adalah kemampuannya menggabungkan foto atau kolase foto. Setelah pengguna gawai mengambil foto, lalu menggabungkan foto-fotonya, mereka bisa memilih frame dengan berbagai tema. mulai Valentine sampai hari raya. Mereka juga bisa menambahkan teks dalam foto.
"PicMix itu semacam mobile photography gado-gado. Semua yang dibutuhkan orang ada di aplikasi ini.
PicMix pun bekerja sama dengan Kodak. Melalui PicMix, pengguna gawai dengan sistem operasi Android bisa mencetak foto-foto mereka di gerai Kodak. Kerja sama ini baru berlaku di Amerika Serikat (AS). Pengguna dengan cepat mengetahui lokasi mereka berada dan lokasi terdekat gerai Kodak.
(Amanda Putri Oktavia 1801429922)
Kompas, Kamis, 14 Oktober 2014